Apalah Ini

Bonjour para politisi negeri

Guling-guling di pasir permasalahan ibu kota

Menunjuk diri yang paling benar

Mengaku diri paling suci

Uhh tapi saya lupa saya belum berwudhu

Atau mandi besar

Tapi saya suci, anda yang kotor

Hmm adik kecil juga saling menyalahkan ketika bermain robot-robotan

Tapi saya bukan adik kecil sepertinya

Ini permasalahan besar kawan

Tak bisa seperti adik

Ini permasalahan harga diri

Atau apalah katanya

Apa ini permasalahan siapa yang ingin benar?

Bukan, bukan, ini permasalahan aku dan kamu yang ingin menjadi benar

Atau kamu yang selalu salah?

Ah pusing...

Tapi...

Tak peduli pada benar atau salah

Hanya ingin kamu tahu

Yang penting itu: tanah kita tak terurus di pinggiran sana

Atau kebulan asap makin meluas membuat sesak dada ini

Anak petani tidak sekolah

Kaum miskin kota tak bisa makan

Pendidikan semakin tak jelas

Kebebasan bersuara dikekang

Kreasi anak dikukung

Lulusan universitas tak dapat kerja

Dan berjuta permasalahan lainnya

Bukan benar atau salah yang diperdebatkan dengan dalih harga diri

Saya rasa ini lucu

Ayo cuci muka dan pakai kacamata untuk melihat permasalahan yang benar-benar menjadi masalah

Kapas dan Bantal

seraya diterka kelembutan tangan itu

tubuh ini bergetar
hangat, halus, dan lembut tangan itu seperti kapas putih diseret dipipi ini
ya, mungkin berkali-kali
bahkan berpuluh kali
tapi mengapa masih saja bergetar di detik ini
bahkan semakin bergoncang dan bergoncang
tidak meredup, makin menyala

suara empuk menyusup pendengaran ku
memaksa untuk diam mendengarkan
meski ku tutup
tapi sungguh tak kuasa aku melakukannya

getaran ini menjadi-jadi
bersarang padaku
sulit dilepaskan
seperti karang gigi seribu tahun
bahkan dilepas oleh waktu pun tak mau

mengapa seperti ini?
adakah sebab dari proses kausal ini?
adakah penjelasan teoritis untuk polemik diri ini?

namun, terfikir oleh ku
apa dilain pihak berpikir sama?
olehnya?
si tangan kapas bersuara empuk seperti bantal?
yang tak tau dirundung gulatan hati yang tak berujung?
entahlah, semoga

Belajar Hidup

Belajar Hidup

Ringgana Wandy Wiguna

mau apa lagi?

bara itu menyulut gerabah kering di sudut lumbung

mau apa lagi?

api enggan meredup menutup telinga seakan tak peduli dengan ringkihan ini

mau apa lagi?

lumbung hangus tak fungsi lagi terbang tertiup angin

mau apa lagi?

perapian berdiri sebagai perapian di sudut yang tak fungsi

mau apa lagi?

tak ada salah hanya esok membuat perapian tak boleh dekat lumbung

mau apa lagi?

tak ada guna meratapi lumbung yang hangus itu,

takguna menangisi apa yang tiada

mau apa lagi?

bangun lumbung itu esok pagi,

ini hanya sekedar belajar hidup.